Sabtu, 24 Maret 2012

PERUBAHAN FISIOLOGI PADA KEHAMILAN



A.Sistem Reproduksi
a.Uterus
      Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan ,uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20 l atau lebih berat rata-rata 1100 g.
      Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot, sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastic, terutama pada otot lapisan luar, yang akan menigkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, seiring dengan usia kehamilan akan menipis , dan di akhir kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang.
      Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi oleh hormone esterogen dan sedikit hormo progesteron . Setelah kehamilan 12 minggu penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi , ovarium, ligamentum rotundum berada sedikit di bawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan berada di atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi  penebalan sel-sel otot uterus, di mana bagan uterus yang mengelilingi tempat implatasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainya sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata  yang di sebut dengan tanda piscaseck.
      Pada minggu-minggu pertama kehamilan, uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad, dan seiring dengan perkembagan  kehamilan daerah fundus  dan korpus akan membulat dan akan membentuk sferis  pada usia kehamilan 12 minggu. Ismus uter pad aminggu pertama akan mengadakan hipertrofi  seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang di kenal dengan tanda Hegar.
      Pada akhr kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis  dan seiring perkembanganya uterus akan menyentuh diding abdominal , mendorong usus ke samping dan ke atas, terus tumbuh hamoir menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus aka berotasi ke kanan,dekstrorotasi di sebabkan oleh adanya rekto sigmoid di daerah kri pelvis. Pada triwulan akhir ismus akan berkembang menjadi segmen bawah uterus . Pada akhir kehamilan otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi  sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen yang bawah yang tipis di sebut dengan lingkaran retraksi fisiologis.
      Sejak trisemster pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yag tidak teretur dan di sertai dengan rasa nyeri. Pada trismester kedua kontraksi dapat di deteksi dengan pemeriksaan bimanual. Fenomena ini pertama akali di prkenalkan oleh Braxton Hicks tahu 1872 sehingga disebut dengan kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini muncul tiba-tiba dan sporadic, intensitasnya bervariasi antara 5-25 mmHg. Sampai bulan terakhir kehamilan kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan . hal ini erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor oksitosin dan gap junction di antara sel-sel miometrium. Pada saat ini kontraksi akan terjadi setiap 1 sampai 20 menit, dan pada akhir kehamilan kontraksi ini akan menyebabakan rasa tidak nyaman dan diaggap sebagai persalian palsu.

b. Serviks
      Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan, yag diakibatkan oleh penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperflasia pada kelenjar-kelenjar serviks. Serviks memeiliki 10-15 % otot polos. Jaringan ikat ekstraselular serviks terutama kaolagen tipe 1 da 3 dan sedikit tipe 4 pada membrane basalis. Di antara molekul-molekul koalagen itu, berkatalasi glikosamiglokigan dan proteoglokigan, terutama dermatan sulfat , asasm hialuroat, dan heparin sulfat. Juga di temukan fibronektin dan elastin di antara serabut kolagen.
Rasio tertinggi elastin terdapat di ostium interna. Baik elastin maupun otot polos semakin menurun jumlahnya mulai dari ostium interna ke ostium eksterna.
Serviks bersifat seperti katup yang melindungi janin di dalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan. Serviks di dominasi jarigan ikat fibrosa, komposisinya berupa jaringan matriks ekstraseluler terutama mengandung kolagen dengan elastin, proteoglikan dan bagian sel yag mengandung otot dan fibroblast, epitel, serta pembuluh darah. Rasio relative jarigan ikat terhadap otot tidak sama, sepanjang serviks yang semakin ke distal rasio ini semakin besar.
      Pada perempuan tidak hamil berkas kolagen terbungkus rapat dan tidak beraturan. Selama kehamilan kolagen secara aktif di sisntesis dan terus di remodel oleh kolagenase, yang disekresi oleh sel-sel serviks dan neotrofil. Kolagen di degradasi oleh kolagenase intraselular yang menyigkirkan struktur prokolagen yang tidak sempuraa untuk mencegah pembentukan kolagen yang lemah, dan kolagenase ekstraseluler yang secara lambat akan melemahkan matriks kolagen agar persalinan dapat berlangsung.
      Pada akhir trismester pertama kehamilan, bekas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis, serabut kolagen bersatu dengan arah parallel sehingga serviks menjadi lunak di badingkan kondisi tidak hamil.
      Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penuruan lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsetrasinya menurun dari keadaan yang relative dilusi dalam keadaan menyebar (dispersi) dan ter-remodel menjadi serat. Dispersi meningkat oleh peningkatan rasio dekorin terhadap kolagen.
      Konsentrasi air meningkat seperti juga halnya dengan asam hialuronat dan glikosaminoglikan. Asam hialuroat disekresikan oloeh fibroblas dan memiliki afinitas tinggi terhadap molekul air.
     
Proses remodeling sangat kompleks dengan melibatkan proses kaskade biokimia, interaksi antara komponen selular dan matriks ekstraselular , serta infiltrasi stroma serviks oleh sel-sel inflamasi seperti neotrofil dan makrofag. Proses ini berfungsi agar uterus dapat mempertahankan kehamilan sampai aterm dan kemudian proses detruksi  serviks yag membuatnya berdilatasi memfasilitasi persalinan.

c. Ovarium
      Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folokel akan terhenti dan pematangan folikel baru juga di tunda. Hanya terdapat satu korpus luteum dalam ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 miggu awal kehamilan dan setelah itu  akan berfungsi sebagai penghasil progesterone dalam jumlah relatif minimal.
      Relaksin adalah hormone yang disekresikan oleh korpus luteum, desidua plasenta, dan hati. Relaksin digunakan dalam proses remodeling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan.
     
d.Vagina dan Perinium
      Selama kehamilan  peningkatan vaskularisasi dan hipermia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan bewarna keunguan yang di sebut dengan tanda Chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jarigan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.
      Penigkatan volume sekresi vagina juga terjadi yag akan bewarna keputihan, menebal, dan PH antara 3,5-6 dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yag dihasilkan oleh epitel vagina sebagai kerja dari lactobacillus acidophilus.
     

B.     Payudara
Awal kehamilan payudara akan menjadi lunak dan setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan terlihat. Putting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama kolostrum dapat keluar. Kolostrum berasal dari kelenjar asinus yag mulai bersekresi. Meskipun kolostrum dapat keluar air susu belum dapat diproduksi karena hormone prolaktin di tekan oleh prolacti inhibiting hormone.
Umur kehamilan (minggu)
Perubahan
3-4 minggu
Rasa penuh pada payudara Terjadi

6 minggu
Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri

8 minggu
Pelebaran pembuluh darah vena disekitar mammae

Kelenjar montgomery mulai tampak

12 minggu
Penggelapan disekitar areola dan putting

16 minggu

Colostrum sudah mulai dikeluarkan


C.     Sistem Edokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofesis akan membesar ± 135%, akan tetapi tidak memiliki arti penting dalam kehamilan. Pengaturan  konsentrasi kalsium sangat berhubungan dengan magnesium, fosfat,  hormone paratiroid akan menurun pada trisemester pertama dan kemudian akan meingkat secara progesif. Fungsi dari hormone paratiroid adalah untuk mamasok janin dengan kalsium yang adekuat, dan berperan dalam produksi peptide pada janin, plasenta, dan ibu. Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan megecil, sedang hormone androstenenoid, testeteron, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan meningkat, sedangkan dehidropiandrosteron sulfat akan menurun.
D.    Sistem kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Kadar serum IgA dan IgM menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
Meningkatnya produksi macrophages, sel yang bertugas menghancurkan bakteri. Berkurangnya aktivitas sel NK (natural killer), sel darah putih yang menyerang sel-sel yang sudah terinfeksi virus atau bagian dari tumor. Berkurangnya aktivitas sel T, sel yang membantu mengontrol infeksi virus, sehingga rentan akan infeksi. Berkurangnya produksi cytokines, protein yang dilepaskan sel imunitas untuk membuat sel-sel lain membantu melawan infeksi.

E.     Sistem Perkemihan
Bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga sering menimbulkan berkemih. Keadaan ini akan menghilang sesuai denga umur kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul dan di akhir kehamilan jika kepala janin mulai turun ke pintu atas pinti panggul keluha kembali terjadi.
Ginjal aka membesar, glomerular filtration rate, dan renal plasma flow juga akan meningkat. pPada sekresi ditemui kadar asam amino dan vitamin yag larut air dalam jumlah yang lebih banyak. Pada fugsi renal dijumpai peningkata creatinin clearance lebih tinggi 30%.
Pada ureter akan terjadidilatasi sehingga sisi kanan akan lebih beasar dari pada sisi kiri, yag diperkirakan karena ureter kiri dilindungi oleh kolon sigmiid dan adany tekanan  yang kuat pada sisi kakan uterus sebagai akibat dari dekstrorotasi uterus, ovarium kanan dengan posisi melintang dari atas ureter diperkirakan sebagai faktor penyebabnya, dan di duga karena pengaruh hormone progesterone.


F.     Sistem Pencernaan
Lambug dan usus akan semakin tergeser semakin dengan membesarnya uterus begtu oula dengan apendik akan brggeser ke arah atas dan lateral.
Perubahan yang terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresiasam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yag disebsbkan oleh refluks asam lambung ke esophagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidrokloridd dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat dari penuruna motilitas usus besar.
Gusi akan menjadi hiperdermis dan lunak sehingga mudah perdarahan, mucul Epulis pada kehamilan, dan hemoroid akibat dari konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada bagian bawah karena pembesaran uterus.
Pada fungsi hati kadar alkalin fosfate akan meningkat, sedangkan serum asparat transamin, alanin transamin,  - glutamil tranferase, albumin, dan bilirubin akan menurun.

G.    Sistem Muskolaskeletal
Lordosis yang progesif akan menjadi bentuk yang umum akibat dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis meggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya yang dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung terutama di akhir kehamilan yang dipengaruh hormonal.

H.    Sistem Kardiovaskular
Pada minggu ke lima cardiac output aka meningkat dan perubahan ini terjadi untuk mengurangi resitensi vascular sistemik, dan terjadi penigkatan denyut jantung . Antara minggu ke 10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga terjadi perload. Performa ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resitensi vascular sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi arterial. Kapasitas Vaskular juga akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan esterogen dan progesterone menyebabkan vasodilatasi dan penurunan resitensi vascular perifer.
Ventrikel kiri mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk perubahan cardiac output, tetepi kontarktilitasnya tidak berubah. Bersamaan dengan perubaha posisi diafragma, apeks akan bergerak ke arah anterior dan ke kiri, sehigga pada pemeiksaan EKG terjadi devasi aksis kiri, depresi segmen ST, dsn inverse atau pendataran gelombang T pada lead III.
Sejak pertengahan awal kehamilan pembesara utrus akan meeka vena kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi telentang, yag akan menguragi darah balik vena ke jantung., akibatnya terjadi penurunan perload dan cardiac output yang menyebabkan terjadinya hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup berat  mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran. Penekanan pada aorta ii juga mengurangi alira darah utero plaseta ke ginjal. Selama trismester terakhir posisi telentag menyebabkan fungsi ginjal menurun jika dibandingkan dengan posisi miring.
Volume darah meningkat mulai  minggu ke6-8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-34 dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut.Volume plasma meningkat kira-kira 40-45 % karena di pengsruhi oleh progesterone dan esterogen pada gijal yang di insiasi oleh jalur angiontensin dan aldosteron.
Eritopoteigijal akan meningkatkan jumlah sel darah merahsebanyak 20-30%, tetap tidak sebanding denga peningkatan plasma yang mengakibatka hemodelusi dan peurunan konsentrai hemoglobin dari 15g/dl menjadi 12,5 g/dl, bahkan dapat mencapai dibawah 11g/dl yag merupakan abnormaldan biasanya berhubungan dengan defisiensi zat besi daripada dengan hiperveloma.

Hipervolema selama kehamilan mempunyai fungsi :
·        Untuk menyesuaikan pembesaran uterus terhadap hipertrofi system vascular.
·        Untuk melindungi ibu da janin terhadap efek yang merusak arus balik vena dalam posisi telentang dan berdiri.
·        Untuk menjaga ibu dari efek kehilangan darah yang banyak pada saat persalian.
Selama kehamilan jumlah eritrosit meningkat berkisar 5000-12.000/ l. Terjadi peningkatan graulosit dan limfosit CD8 T dan penurunan limfosit dan CD$ pada trisemester ke tiga. Pada awal kehamilan aktivitas leukosit alkalin fosfatase juga menigkat demikian juga dengan konsentrasi dari penada inflamasi seperti C-reactiv protein (CRP). Suatu reaktan serum akut da erythrocyte sedimentation rate (ESR) juga meingkat karena peningkatan plasma globulin dan fibrinogen.

I.       Sistem integumentum
      Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga mengenai daerah payudara dan paha yang di sebut striae gravidarum. Pada perempuan, kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba)  akan menjadi hitam  kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang akan mucul cholasma atau melasma gravidarum pada daerah wajah dan leher. Pada daerah areola dan genatalia akan terlihat pigmetasi yang akan hilang atau berkurag setelah persalinan.      Perubahan ini dihasilkan oleh cadangan melanin pada daerah  epidermal dan dermal yang belum di ketahui penyebabnya. Adanya peningkatan kadar serum melanocyte stimulating hormone masih diragukan sebagai penyebabnya. Esterogen da Progesteron diketahui memiliki peran dalam melanogeesis dan diduga bias menjadi factor pendorong.


J.       Metabolisme
Sebagia besar penambahan berat bada berasal dari uterus dan isinya, payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler yang diperkirakan berat badan bertanbah 12,5 kg.
Pada trisemester ke-2 danke-3 pada perempuan degan gizi baik dainjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan perminggu masg-masing sebesar 0,5 dan 0,3.
Penigkatan jumlah cairan selama kehamilan merupakan hal fisiologis, yang di sebabkan penurunan osmolaritas dari mOm/kg yang di induksi oleh rendahnya ambang rasa haus dan sekresi vasoprosin. Pada saat aterm  3,5 l cairan berasal dari jain , plasenta, dan cairan amnion, sedang 3 l lainya dari akumulasi penigkatan volume darah ibu, uterus, dan payudara shingga minimal penambaha cairan 6,5 l. penambahan tekaan vena di bagia bawah uteus dan mengakibatkan oklusi parsial vena kava yang meyebabkan pitting edema di kaki dan tugkai  terutama di akhir kehamilan.
Hasil konsepsi, Uterus, dan darah ibu secara relative mempunyai kadar protein yang lebih tinggi  dibandingkan lemak dan karbohidrst. Pada kehamilan normal akan trjadi hipoglikemia puasa yag disebsbkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprandial dn hiperinsulinemia.
Konsentasi lemak , lipoprotein, dan apoliprotein dalam plasma akan meningkat selama kahamilan. Lemak akan disimpan sebagian besar disentral yang kemudian digunakan jani sebagai nutrisi sehingga cadangan lemak berkurang. LDL akan mencapai puncaknya pada minggu ke-36, dan HDL pada minggu ke-25 berkurang sampai mnggu ke-32 dan kemudian menetap, hal ini di pengaruhi oleh hormone progesterone dan esterosen.
Selama kehamilan ibu akan meyimpa 30 gr kalsium yang sebagian akan digunakan untuk pertumbuhan jain. Jumlah itu diperkirkan hanya 2,5 % dari total kalsium ibu.

Zinc (Zn) sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan Zn dapat meyebabkan pertumbuhan terhambat. Selama kehamilan kadar mineral menurun dalam plasma darah ibu karena pengaruh dilusi.
Asam folat dubutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam sintesis DNA/RNA .  Defisiensi asam folat selama kehamilan menyebabkan animia megalobastik dan defisiensi pada masa prakonsepsi serta awal kwhamilan akan menyebabkan neural tube defect pada janin. Pada perempuan yang merencanakan kehamilan dianjurka mendapat asupan asam folat 0,4 mg/hari sampai usia kehamilan 12 minggu.
                       
K.     Indeks Masa Tubuh (IMT)
            Peningkatan berat badan selama kehamilan juga mencakup produksi konsepsi (janin, plasenta dan cairan amniotik), dan hipertropi beberapa jaringan maternal (uterus, payudara, darah, cadangan lemak, cairan ekstraselular dan ekstravaskular). Sebagian besar protein terdapat pada janin, tetapi terdapat juga pada uterus, darah, plasenta dan payudara. Sebaliknya, sebagian besar deposit lemak terdapat pada jaringan adipose maternal, terutama regiogluteal dan paha atas, dan juga janin yang merupakan satu-satunya hal penting utama lainnya.
          Peningkatan berat badan janin terjadi dengan lambat pada pertengahan pertama kehamilan dan meningkat lebih cepat pada 20 minggu kedua. Peningkatan berat plasenta terjadi berlawanan, lebih cepat pada pertengahan pertama kehamilan. Cairan amniotik meningkat dengan cepat sejak minggu ke 10, dari 300 ml pada 20 minggu, hingga puncaknya 1000 ml pada 35 minggu, kemudian mengalami sedikit penurunan. Berat uterus bertambah lebih cepat pada 20 minggu pertama. Berat payudara dan volume darah meningkat secara stabil selama kehamilan. Sebagian besar lemak yang di peroleh disimpan pada 30 minggu pertama. Sebagian besar cairan di retensi pada 30 minggu pertama tetapi meskipun tidak terjadi edema klinis 2 hingga 3 liter, cairan ekstraselular mengalami retensi pada 10 minggu terakhir.

Peninggkatan berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko komplikasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi lahir rendah
           Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan. Tingkat edema, laju metabolit, asupan diet, muntah atau diare, meroko, jumlah cairan amniotik, dan ukuran janin, semuanya harus di perhitungkan. Usia maternal, ukuran tubuh prakehamilan, paritas, ras-etnisitas, hipertensi, dan diabetes  juga mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal 
Peningkatan berat badan yang tepat bagi setiap ibu hamil saat ini didasarkan pada indeks masa tubuh prakehamilan, yang menggambarkan perbandingan antar berat badan dan tinggi badan ibu. Kategori BMI, rendah (BMI < 19,8) 12,5 s/d 18, normal (BMI 19,8-26) 11,5 s/d 16, tinggi (BMI > 26-29) 7 s/d 11,5
Secara umum pertumbuhan optimal bayi yang belum lahir terjadi jika ibu yang memiliki BMI prakehamilan rendah (<20) mengalami peningkatan lebih banyak, dan pada ibu yang memiliki BMI tinggi (>27) peningkatan berat badannya lebih sedikit daripada ibu yang memasuki kehamilan dengan berat badan sehat .

L.      Darah dan Pembekuan Darah
Volume plasma, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu, mencapai maksimum pada 30-34 minggu sampai dengan persalinan. Massa RBC, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu. WBCs, meningkat selama kehamilan, persalinan dan kelahiran bayi . Platelets meningkat selama kehamilan dalam batas normal.
Faktor-faktor pembekuan adalah meningkatnya fibrinogen (I, VII, VIII, IX, X), menurunnya faktor XI dan XII, sedangkan protrombin (F II) dan F XII tidak berubah.


M. Sistem pernafasan
Selama kehamilan sirkumferesia torak akan bertambah ±6 cm, tetapi tidak mecukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume residu paru-paru kerena pengaruh diafragma yang naik ±4 cm selama kehamilan. Frekuesi perafasan hanya mengalami sedikit perubahan berbeda dengan volume tidal, meningkat sampai 40%.Karena pertukaran udara selama kehamilan meningkat. Pada akhir kehamilan, ventilasi pernapasan permenit meningkat 40%. Perubahan ini mengakibatkan resiko hiperventilasi pada ibu. Walaupun hiperventilasi secara normal menyebabkan alkalosis, hal ini tidak diakibatkan adanya peningkatan kompensasi ekskresi bikarbonat di ginjal. Namun hiperventilasi ini disebabkan oleh efek progesterone secara langsung di pusat pernapasan. Perubahan ini akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut (frekuensi 14-15 x/menit) akibat peningkatan penggunaan oksigen, dan akan mencapai puncaknya pada minggu ke-37.