A.Sistem
Reproduksi
a.Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi
untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai
persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan
kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan ,uterus akan berubah menjadi
suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata
pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20 l
atau lebih berat rata-rata 1100 g.
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan
penebalan sel-sel otot, sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas.
Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastic, terutama
pada otot lapisan luar, yang akan menigkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah
korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, seiring dengan usia kehamilan
akan menipis , dan di akhir kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1,5 cm bahkan
kurang.
Pada awal kehamilan penebalan uterus
distimulasi oleh hormone esterogen dan sedikit hormo progesteron . Setelah
kehamilan 12 minggu penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil
konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi , ovarium, ligamentum rotundum
berada sedikit di bawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan
berada di atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus, di mana bagan
uterus yang mengelilingi tempat implatasi plasenta akan bertambah besar lebih
cepat dibandingkan bagian lainya sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata yang di sebut dengan tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan,
uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad, dan seiring dengan
perkembagan kehamilan daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan membentuk
sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Ismus uter pad aminggu pertama akan mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus
menjadi lebih panjang dan lunak yang di kenal dengan tanda Hegar.
Pada akhr kehamilan 12 minggu uterus akan
terlalu besar dalam rongga pelvis dan
seiring perkembanganya uterus akan menyentuh diding abdominal , mendorong usus
ke samping dan ke atas, terus tumbuh hamoir menyentuh hati. Pada saat
pertumbuhan uterus aka berotasi ke kanan,dekstrorotasi di sebabkan oleh adanya
rekto sigmoid di daerah kri pelvis. Pada triwulan akhir ismus akan berkembang
menjadi segmen bawah uterus . Pada akhir kehamilan otot-otot uterus bagian atas
akan berkontraksi sehingga segmen bawah
uterus akan melebar dan menipis. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen
yang bawah yang tipis di sebut dengan lingkaran retraksi fisiologis.
Sejak trisemster pertama kehamilan uterus
akan mengalami kontraksi yag tidak teretur dan di sertai dengan rasa nyeri. Pada
trismester kedua kontraksi dapat di deteksi dengan pemeriksaan bimanual.
Fenomena ini pertama akali di prkenalkan oleh Braxton Hicks tahu 1872 sehingga
disebut dengan kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini muncul tiba-tiba dan
sporadic, intensitasnya bervariasi antara 5-25 mmHg. Sampai bulan terakhir
kehamilan kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua minggu
sebelum persalinan . hal ini erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor
oksitosin dan gap junction di antara sel-sel miometrium. Pada saat ini
kontraksi akan terjadi setiap 1 sampai 20 menit, dan pada akhir kehamilan
kontraksi ini akan menyebabakan rasa tidak nyaman dan diaggap sebagai persalian
palsu.
b.
Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan
menjadi lebih lunak dan kebiruan, yag diakibatkan oleh penambahan vaskularisasi
dan terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya
hipertrofi dan hiperflasia pada kelenjar-kelenjar serviks. Serviks memeiliki
10-15 % otot polos. Jaringan ikat ekstraselular serviks terutama kaolagen tipe
1 da 3 dan sedikit tipe 4 pada membrane basalis. Di antara molekul-molekul
koalagen itu, berkatalasi glikosamiglokigan dan proteoglokigan, terutama
dermatan sulfat , asasm hialuroat, dan heparin sulfat. Juga di temukan
fibronektin dan elastin di antara serabut kolagen.
Rasio
tertinggi elastin terdapat di ostium interna. Baik elastin maupun otot polos
semakin menurun jumlahnya mulai dari ostium interna ke ostium eksterna.
Serviks
bersifat seperti katup yang melindungi janin di dalam uterus sampai akhir
kehamilan dan selama persalinan. Serviks di dominasi jarigan ikat fibrosa,
komposisinya berupa jaringan matriks ekstraseluler terutama mengandung kolagen
dengan elastin, proteoglikan dan bagian sel yag mengandung otot dan fibroblast,
epitel, serta pembuluh darah. Rasio relative jarigan ikat terhadap otot tidak
sama, sepanjang serviks yang semakin ke distal rasio ini semakin besar.
Pada perempuan tidak hamil berkas kolagen
terbungkus rapat dan tidak beraturan. Selama kehamilan kolagen secara aktif di
sisntesis dan terus di remodel oleh kolagenase, yang disekresi oleh sel-sel
serviks dan neotrofil. Kolagen di degradasi oleh kolagenase intraselular yang
menyigkirkan struktur prokolagen yang tidak sempuraa untuk mencegah pembentukan
kolagen yang lemah, dan kolagenase ekstraseluler yang secara lambat akan
melemahkan matriks kolagen agar persalinan dapat berlangsung.
Pada akhir trismester pertama kehamilan,
bekas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus akibat penurunan konsentrasi
kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis,
serabut kolagen bersatu dengan arah parallel sehingga serviks menjadi lunak di
badingkan kondisi tidak hamil.
Pada saat kehamilan mendekati aterm,
terjadi penuruan lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsetrasinya menurun dari
keadaan yang relative dilusi dalam keadaan menyebar (dispersi) dan ter-remodel
menjadi serat. Dispersi meningkat oleh peningkatan rasio dekorin terhadap
kolagen.
Konsentrasi air meningkat seperti juga
halnya dengan asam hialuronat dan glikosaminoglikan. Asam hialuroat
disekresikan oloeh fibroblas dan memiliki afinitas tinggi terhadap molekul air.
Proses
remodeling sangat kompleks dengan melibatkan proses kaskade biokimia, interaksi
antara komponen selular dan matriks ekstraselular , serta infiltrasi stroma
serviks oleh sel-sel inflamasi seperti neotrofil dan makrofag. Proses ini
berfungsi agar uterus dapat mempertahankan kehamilan sampai aterm dan kemudian
proses detruksi serviks yag membuatnya
berdilatasi memfasilitasi persalinan.
c.
Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan
terhenti dan pematangan folokel akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
di tunda. Hanya terdapat satu korpus luteum dalam ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 miggu awal kehamilan dan setelah itu akan berfungsi sebagai penghasil progesterone
dalam jumlah relatif minimal.
Relaksin adalah hormone yang disekresikan
oleh korpus luteum, desidua plasenta, dan hati. Relaksin digunakan dalam proses
remodeling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang mengakomodasi kehamilan
dan keberhasilan proses persalinan.
d.Vagina
dan Perinium
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hipermia
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada
vagina akan bewarna keunguan yang di sebut dengan tanda Chadwick. Perubahan ini
meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jarigan ikat dan hipertrofi
dari sel-sel otot polos.
Penigkatan volume sekresi vagina juga
terjadi yag akan bewarna keputihan, menebal, dan PH antara 3,5-6 dari
peningkatan produksi asam laktat glikogen yag dihasilkan oleh epitel vagina
sebagai kerja dari lactobacillus acidophilus.
B.
Payudara
Awal
kehamilan payudara akan menjadi lunak dan setelah bulan kedua payudara akan
bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan terlihat. Putting
payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama
kolostrum dapat keluar. Kolostrum berasal dari kelenjar asinus yag mulai
bersekresi. Meskipun kolostrum dapat keluar air susu belum dapat diproduksi
karena hormone prolaktin di tekan oleh prolacti inhibiting hormone.
Umur
kehamilan (minggu)
|
Perubahan
|
3-4 minggu
|
Rasa penuh pada
payudara Terjadi
|
6 minggu
|
Terjadi pembesaran
dan sedikit nyeri
|
8 minggu
|
Pelebaran pembuluh
darah vena disekitar mammae
|
Kelenjar
montgomery mulai tampak
|
|
12 minggu
|
Penggelapan
disekitar areola dan putting
|
16 minggu
|
Colostrum sudah
mulai dikeluarkan
|
C.
Sistem Edokrin
Selama
kehamilan normal kelenjar hipofesis akan membesar ± 135%, akan tetapi tidak
memiliki arti penting dalam kehamilan. Pengaturan konsentrasi kalsium sangat berhubungan dengan
magnesium, fosfat, hormone paratiroid
akan menurun pada trisemester pertama dan kemudian akan meingkat secara
progesif. Fungsi dari hormone paratiroid adalah untuk mamasok janin dengan
kalsium yang adekuat, dan berperan dalam produksi peptide pada janin, plasenta,
dan ibu. Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan megecil, sedang hormone
androstenenoid, testeteron, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan
meningkat, sedangkan dehidropiandrosteron sulfat akan menurun.
D.
Sistem kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada
perempuan hamil. Kadar serum IgA dan IgM menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan
hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar
ini, hingga aterm.
Meningkatnya produksi macrophages,
sel yang bertugas menghancurkan bakteri. Berkurangnya aktivitas sel NK (natural
killer), sel darah putih yang menyerang sel-sel yang sudah terinfeksi virus atau bagian dari
tumor. Berkurangnya
aktivitas sel T, sel yang membantu mengontrol infeksi virus,
sehingga rentan akan infeksi. Berkurangnya produksi cytokines, protein yang dilepaskan sel imunitas
untuk membuat sel-sel lain membantu melawan infeksi.
E.
Sistem Perkemihan
Bulan
pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar
sehingga sering menimbulkan berkemih. Keadaan ini akan menghilang sesuai denga
umur kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul dan di akhir kehamilan jika
kepala janin mulai turun ke pintu atas pinti panggul keluha kembali terjadi.
Ginjal
aka membesar, glomerular filtration rate, dan renal plasma flow juga akan
meningkat. pPada sekresi ditemui kadar asam amino dan vitamin yag larut air
dalam jumlah yang lebih banyak. Pada fugsi renal dijumpai peningkata creatinin
clearance lebih tinggi 30%.
Pada
ureter akan terjadidilatasi sehingga sisi kanan akan lebih beasar dari pada
sisi kiri, yag diperkirakan karena ureter kiri dilindungi oleh kolon sigmiid
dan adany tekanan yang kuat pada sisi
kakan uterus sebagai akibat dari dekstrorotasi uterus, ovarium kanan dengan
posisi melintang dari atas ureter diperkirakan sebagai faktor penyebabnya, dan di
duga karena pengaruh hormone progesterone.
F.
Sistem Pencernaan
Lambug
dan usus akan semakin tergeser semakin dengan membesarnya uterus begtu oula
dengan apendik akan brggeser ke arah atas dan lateral.
Perubahan
yang terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan
penurunan sekresiasam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan
menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yag disebsbkan oleh refluks asam
lambung ke esophagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam
hidrokloridd dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat dari
penuruna motilitas usus besar.
Gusi
akan menjadi hiperdermis dan lunak sehingga mudah perdarahan, mucul Epulis pada
kehamilan, dan hemoroid akibat dari konstipasi dan peningkatan tekanan vena
pada bagian bawah karena pembesaran uterus.
Pada
fungsi hati kadar alkalin fosfate akan meningkat, sedangkan serum asparat
transamin, alanin transamin,
- glutamil
tranferase, albumin, dan bilirubin akan menurun.
G.
Sistem Muskolaskeletal
Lordosis
yang progesif akan menjadi bentuk yang umum akibat dari pembesaran uterus ke
posisi anterior, lordosis meggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua
tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya
yang dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan
perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung terutama di akhir kehamilan
yang dipengaruh hormonal.
H.
Sistem Kardiovaskular
Pada
minggu ke lima cardiac output aka meningkat dan perubahan ini terjadi untuk
mengurangi resitensi vascular sistemik, dan terjadi penigkatan denyut jantung .
Antara minggu ke 10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga terjadi
perload. Performa ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan
resitensi vascular sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi arterial.
Kapasitas Vaskular juga akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan
esterogen dan progesterone menyebabkan vasodilatasi dan penurunan resitensi
vascular perifer.
Ventrikel
kiri mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk perubahan cardiac output, tetepi
kontarktilitasnya tidak berubah. Bersamaan dengan perubaha posisi diafragma,
apeks akan bergerak ke arah anterior dan ke kiri, sehigga pada pemeiksaan EKG
terjadi devasi aksis kiri, depresi segmen ST, dsn inverse atau pendataran
gelombang T pada lead III.
Sejak
pertengahan awal kehamilan pembesara utrus akan meeka vena kava inferior dan
aorta bawah ketika berada dalam posisi telentang, yag akan menguragi darah
balik vena ke jantung., akibatnya terjadi penurunan perload dan cardiac output
yang menyebabkan terjadinya hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup berat mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.
Penekanan pada aorta ii juga mengurangi alira darah utero plaseta ke ginjal.
Selama trismester terakhir posisi telentag menyebabkan fungsi ginjal menurun
jika dibandingkan dengan posisi miring.
Volume
darah meningkat mulai minggu ke6-8
kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-34 dengan perubahan kecil
setelah minggu tersebut.Volume plasma meningkat kira-kira 40-45 % karena di
pengsruhi oleh progesterone dan esterogen pada gijal yang di insiasi oleh jalur
angiontensin dan aldosteron.
Eritopoteigijal
akan meningkatkan jumlah sel darah merahsebanyak 20-30%, tetap tidak sebanding
denga peningkatan plasma yang mengakibatka hemodelusi dan peurunan konsentrai
hemoglobin dari 15g/dl menjadi 12,5 g/dl, bahkan dapat mencapai dibawah 11g/dl
yag merupakan abnormaldan biasanya berhubungan dengan defisiensi zat besi
daripada dengan hiperveloma.
Hipervolema selama kehamilan mempunyai fungsi :
·
Untuk menyesuaikan pembesaran uterus
terhadap hipertrofi system vascular.
·
Untuk melindungi ibu da janin
terhadap efek yang merusak arus balik vena dalam posisi telentang dan berdiri.
·
Untuk menjaga ibu dari efek
kehilangan darah yang banyak pada saat persalian.
Selama
kehamilan jumlah eritrosit meningkat berkisar 5000-12.000/
l. Terjadi peningkatan graulosit dan limfosit CD8 T
dan penurunan limfosit dan CD$ pada trisemester ke tiga. Pada awal kehamilan
aktivitas leukosit alkalin fosfatase juga menigkat demikian juga dengan
konsentrasi dari penada inflamasi seperti C-reactiv protein (CRP). Suatu
reaktan serum akut da erythrocyte sedimentation rate (ESR) juga meingkat karena
peningkatan plasma globulin dan fibrinogen.
I.
Sistem integumentum
Pada kulit dinding perut akan terjadi
perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga mengenai
daerah payudara dan paha yang di sebut striae gravidarum. Pada perempuan, kulit
di garis pertengahan perutnya (linea alba)
akan menjadi hitam kecoklatan
yang disebut dengan linea nigra. Kadang akan mucul cholasma atau melasma
gravidarum pada daerah wajah dan leher. Pada daerah areola dan genatalia akan
terlihat pigmetasi yang akan hilang atau berkurag setelah persalinan. Perubahan ini dihasilkan oleh cadangan
melanin pada daerah epidermal dan dermal
yang belum di ketahui penyebabnya. Adanya peningkatan kadar serum melanocyte
stimulating hormone masih diragukan sebagai penyebabnya. Esterogen da Progesteron
diketahui memiliki peran dalam melanogeesis dan diduga bias menjadi factor
pendorong.
J.
Metabolisme
Sebagia
besar penambahan berat bada berasal dari uterus dan isinya, payudara, volume
darah, dan cairan ekstraseluler yang diperkirakan berat badan bertanbah 12,5
kg.
Pada
trisemester ke-2 danke-3 pada perempuan degan gizi baik dainjurkan menambah
berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi
kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan perminggu masg-masing
sebesar 0,5 dan 0,3.
Penigkatan
jumlah cairan selama kehamilan merupakan hal fisiologis, yang di sebabkan
penurunan osmolaritas dari mOm/kg yang di induksi oleh rendahnya ambang rasa
haus dan sekresi vasoprosin. Pada saat aterm
3,5 l
cairan berasal dari jain , plasenta, dan cairan amnion, sedang 3 l lainya dari
akumulasi penigkatan volume darah ibu, uterus, dan payudara shingga minimal
penambaha cairan 6,5 l. penambahan tekaan vena di bagia bawah uteus dan
mengakibatkan oklusi parsial vena kava yang meyebabkan pitting edema di kaki
dan tugkai terutama di akhir kehamilan.
Hasil
konsepsi, Uterus, dan darah ibu secara relative mempunyai kadar protein yang
lebih tinggi dibandingkan lemak dan
karbohidrst. Pada kehamilan normal akan trjadi hipoglikemia puasa yag
disebsbkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprandial dn
hiperinsulinemia.
Konsentasi
lemak , lipoprotein, dan apoliprotein dalam plasma akan meningkat selama
kahamilan. Lemak akan disimpan sebagian besar disentral yang kemudian digunakan
jani sebagai nutrisi sehingga cadangan lemak berkurang. LDL akan mencapai
puncaknya pada minggu ke-36, dan HDL pada minggu ke-25 berkurang sampai mnggu
ke-32 dan kemudian menetap, hal ini di pengaruhi oleh hormone progesterone dan
esterosen.
Selama
kehamilan ibu akan meyimpa 30 gr kalsium yang sebagian akan digunakan untuk
pertumbuhan jain. Jumlah itu diperkirkan hanya 2,5 % dari total kalsium ibu.
Zinc
(Zn) sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan Zn
dapat meyebabkan pertumbuhan terhambat. Selama kehamilan kadar mineral menurun
dalam plasma darah ibu karena pengaruh dilusi.
Asam
folat dubutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam sintesis DNA/RNA
. Defisiensi asam folat selama kehamilan
menyebabkan animia megalobastik dan defisiensi pada masa prakonsepsi serta awal
kwhamilan akan menyebabkan neural tube defect pada janin. Pada perempuan yang
merencanakan kehamilan dianjurka mendapat asupan asam folat 0,4 mg/hari sampai
usia kehamilan 12 minggu.
K.
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Peningkatan berat badan selama kehamilan juga mencakup produksi konsepsi
(janin, plasenta dan cairan amniotik), dan hipertropi beberapa jaringan maternal
(uterus, payudara, darah, cadangan lemak, cairan ekstraselular dan
ekstravaskular). Sebagian besar protein terdapat pada janin, tetapi terdapat
juga pada uterus, darah, plasenta dan payudara. Sebaliknya, sebagian besar
deposit lemak terdapat pada jaringan adipose maternal, terutama regiogluteal
dan paha atas, dan juga janin yang merupakan satu-satunya hal penting utama
lainnya.
Peningkatan berat badan janin terjadi dengan lambat pada pertengahan pertama
kehamilan dan meningkat lebih cepat pada 20 minggu kedua. Peningkatan berat
plasenta terjadi berlawanan, lebih cepat pada pertengahan pertama kehamilan.
Cairan amniotik meningkat dengan cepat sejak minggu ke 10, dari 300 ml pada 20
minggu, hingga puncaknya 1000 ml pada 35 minggu, kemudian mengalami sedikit
penurunan. Berat uterus bertambah lebih cepat pada 20 minggu pertama. Berat
payudara dan volume darah meningkat secara stabil selama kehamilan. Sebagian
besar lemak yang di peroleh disimpan pada 30 minggu pertama. Sebagian besar
cairan di retensi pada 30 minggu pertama tetapi meskipun tidak terjadi edema
klinis 2 hingga 3 liter, cairan ekstraselular mengalami retensi pada 10 minggu
terakhir.
Peninggkatan
berat badan optimal untuk rata-rata kehamilan adalah 12,5 kg, 9 kg diperoleh
pada 20 minggu terakhir. Berat badan yang optimal ini berkaitan dengan resiko
komplikasi terendah selama kehamilan dan persalinan serta berat badan bayi
lahir rendah
Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan berat badan. Tingkat edema, laju
metabolit, asupan diet, muntah atau diare, meroko, jumlah cairan amniotik, dan
ukuran janin, semuanya harus di perhitungkan. Usia maternal, ukuran tubuh
prakehamilan, paritas, ras-etnisitas, hipertensi, dan diabetes juga
mempengaruhi pola peningkatan berat badan maternal
Peningkatan berat badan yang tepat
bagi setiap ibu hamil saat ini didasarkan pada indeks masa tubuh prakehamilan,
yang menggambarkan perbandingan antar berat badan dan tinggi badan ibu. Kategori
BMI, rendah (BMI < 19,8) 12,5 s/d 18, normal (BMI 19,8-26) 11,5 s/d 16,
tinggi (BMI > 26-29) 7 s/d 11,5
Secara umum
pertumbuhan optimal bayi yang belum lahir terjadi jika ibu yang memiliki BMI
prakehamilan rendah (<20) mengalami peningkatan lebih banyak, dan pada ibu
yang memiliki BMI tinggi (>27) peningkatan berat badannya lebih sedikit
daripada ibu yang memasuki kehamilan dengan berat badan sehat .
L.
Darah dan
Pembekuan Darah
Volume
plasma, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu, mencapai maksimum pada 30-34 minggu
sampai dengan persalinan. Massa RBC,
meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu. WBCs, meningkat selama kehamilan, persalinan dan kelahiran bayi . Platelets meningkat selama kehamilan dalam batas normal.
Faktor-faktor
pembekuan adalah meningkatnya fibrinogen (I, VII, VIII, IX, X), menurunnya
faktor XI dan XII, sedangkan protrombin (F II) dan F XII tidak berubah.
M.
Sistem pernafasan
Selama kehamilan sirkumferesia torak akan bertambah ±6
cm, tetapi tidak mecukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume residu
paru-paru kerena pengaruh diafragma yang naik ±4 cm selama kehamilan. Frekuesi
perafasan hanya mengalami sedikit perubahan berbeda dengan volume tidal, meningkat sampai 40%.Karena pertukaran
udara selama kehamilan meningkat. Pada akhir kehamilan, ventilasi pernapasan permenit meningkat
40%. Perubahan ini mengakibatkan resiko hiperventilasi pada ibu. Walaupun
hiperventilasi secara normal menyebabkan alkalosis, hal ini tidak diakibatkan adanya
peningkatan kompensasi ekskresi bikarbonat di ginjal. Namun hiperventilasi ini
disebabkan oleh efek progesterone secara langsung di pusat pernapasan. Perubahan ini akan bertambah secara signifikan pada
kehamilan lanjut (frekuensi 14-15 x/menit) akibat peningkatan
penggunaan oksigen, dan akan mencapai
puncaknya pada minggu ke-37.